Tugas 5 [La Denna Hasri Monasari] : Kriptografi 4TI23
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama : La Denna Hasri Monasari
NIM : 2103015115
Kriptografi Klasik Bagian 3
Affine Cipher
- Perluasan dari Caesar cipher
- Enkripsi: C mP + b (mod n)
- Dekripsi: P m–1 (C – b) (mod n)
- Kunci: m dan b
Keterangan:
- n adalah ukuran alfabet.
- m bilangan bulat yang relatif prima dengan n.
- b adalah jumlah pergeseran.
- Caesar cipher adalah khusus dari affine cipher dengan m = 1.
- m–1 adalah inversi m (mod n), yaitu m . m–1 = 1 (mod n).
- Contoh:
- Plainteks: kripto (10 17 8 15 19 14)
- n = 26, ambil m = 7 (7 relatif prima dengan 26)
- Enkripsi: C = 7P + 10 (mod 26)
- p1 = 10 → c1 = 7 . 10 + 10 = 80 = 2 (mod 26) (huruf ‘C’)
- p2 = 17 → c2 = 7 . 17 + 10 = 129 = 25 (mod 26)(huruf ‘Z’)
- p3 = 8 → c3 = 7 . 8 + 10 = 66 = 14 (mod 26) (huruf ‘O’)
- p4 = 15 → c4 = 7 . 15 + 10 = 115 = 11 (mod 26) (huruf ‘L’)
- p5 = 19 → c1 = 7 . 19 + 10 = 143 = 13 (mod 26)(huruf ‘N’)
- p6 = 14 → c1 = 7 . 14 + 10 = 108 = 4 (mod 26) (huruf ‘E’)
- Cipherteks: CZOLNE
- Dekripsi:
- Mula-mula hitung m -1 yaitu 7 –1 (mod 26) dengan memecahkan 7x = 1 (mod 26) Solusinya: x = 15 (mod 26) sebab 7 . 15 = 105 =1(mod 26).
- Jadi, P = 15 (C – 10) (mod 26).
- c1 = 2 → p1 = 15 . (2 – 10) = –120 = 10 (mod 26) (huruf ‘k’)
- c2 = 25 → p2 = 15 . (25 – 10) = 225 = 17 (mod 26) (huruf ‘r’)
- c3 = 14 → p3 = 15 . (14 – 10) = 60 = 8 (mod 26) (huruf ‘i’)
- c4 = 11 → p4 = 15 . (11 – 10) = 15 = 15 (mod 26) (huruf ‘p’)
- c5 = 13 → p5 = 15 . (13 – 10) = 45 = 19 (mod 26) (huruf ‘t’)
- c6 = 4 → p6 = 15 . (4 – 10) = –90 = 14 (mod 26) (huruf ‘o’)
- Plainteks yang diungkap kembali: kripto
- Affine cipher tidak aman, karena kunci mudah ditemukan dengan exhaustive search,
- Sebab ada 25 pilihan untuk b dan 12 buah nilai m yang relatif prima dengan 26 (yaitu 1, 3, 5, 7, 9, 11, 15, 17, 19, 21, 23, dan 25).
- Salah satu cara memperbesar faktor kerja untuk exhaustive key search: enkripsi tidak dilakukan terhadap huruf individual, tetapi dalam blok huruf.
- Misal, pesan kriptografi dipecah menjadi kelompok 4-huruf : krip togr afi.
- Affine cipher mudah diserang dengan known-plaintext attack.
- Misalkan kriptanalis mempunyai dua buah plainteks, P1 dan P2 , yang berkoresponden dengan cipherteks C1 dan C2 ,
Hill Cipher
- Dikembangkan oleh Lester Hill (1929).
- Menggunakan m buah persamaan linier.
- Untuk m = 3 (enkripsi setiap 3 huruf),
- Contoh:
- Plainteks: paymoremoney
- Enkripsi tiga huruf pertama: pay = (15, 0, 24)
- Cipherteks:
- Cipherteks selengkapnya: LNSHDLEWMTRW
- Dekripsi perlu menghitung K -1 sedemikian sehingga KK-1 = I (I matriks identitas).
Sebab
- Cara menghitung matriks invers 2 x 2:
- Contoh:
det(K) = (3)(9) – (15)(10) = 27 – 150 = –123 mod 26 = 7
- Kekuatan Hill cipher terletak pada penyembunyian frekuensi huruf tunggal.
- Huruf plainteks yang sama belum tentu dienkripsi menjadi huruf cipherteks yang sama.
- Hill cipher mudah dipecahkan dengan known-plaintext attack.
- Misalkan untuk Hill cipher dengan m = 2 diketahui:
- P = (19, 7) → C = (0, 23)
- P = (4, 17) → C = (12, 6)
- Jadi, K(19, 7) = (0, 23) dan K(4, 17) = (12, 6)
- Inversi dari P adalah
- Sehingga
Enigma Cipher
- Enigma adalah mesin yang digunakan Jerman selama Perang Dunia II untuk mengenkripsi/dekripsi pesan-pesan militer.
- Enigma menggunakan sistem rotor (mesin berbentuk roda yang berputar) untuk membentuk huruf cipherteks yang berubah-ubah.
- Setelah setiap huruf dienkripsi, rotor kembali berputar untuk membentuk huruf cipherteks baru untuk huruf plainteks berikutnya.
- Enigma menggunakan 4 buah rotor untuk melakukan substitusi.
- Ini berarti terdapat 26 x 26 x 26 x 26 = 456.976 kemungkinan huruf cipherteks sebagai pengganti huruf plainteks sebelum terjadi perulangan urutan cipherteks.
- Setiap kali sebuah huruf selesai disubstitusi, rotor pertama bergeser satu huruf ke atas.
- Setiap kali rotor pertama selesai bergeser 26 kali, rotor kedua juga melakukan hal yang sama, demikian untuk rotor ke-3 dan ke-4.
- Posisi awal keempat rotor dapat di-set; dan posisi awal ini menyatakan kunci dari Enigma.
- Jerman meyakini bahwa cipherteks yang dihasilkan Enigma tidak mungkin dipecahkan. Namun, sejarah membuktikan bahwa pihak Sekutu berhasil juga memecahkan kode Enigma.
- Keberhasilan memecahkan Enigma dianggap sebagai faktor yang memperpendek Perang Dunia II menjadi hanya 2 tahun.
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Komentar
Posting Komentar